Jumat, 23 Maret 2012

Laporan Praktikum 5

I. Tujuan

  • Agar Mahasiswa dapat memahami apa yang dimaksud dengan VLAN.
  • Agar Mahasiswa dapat mengkonfigurasi VLAN dengan Switch CISCO.

II. Dasar Teori
Pemanfaatan teknologi jaringan komputer sebagai media komunikasi data hingga saat ini semakin meningkat. Kebutuhan atas penggunaan bersama resources yang ada dalam jaringan baik software maupun hardware telah mengakibatkan timbulnya berbagai pengembangan teknologi jaringan itu sendiri. Seiring dengan semakin tingginya tingkat kebutuhan dan semakin banyaknya pengguna jaringan yang menginginkan suatu bentuk jaringan yang dapat memberikan hasil maksimal baik dari segi efisiensi maupun peningkatan keamanan jaringan itu sendiri.
Berlandaskan pada keinginan-keinginan tersebut, maka upaya-upaya penyempurnaan terus dilakukan oleh berbagai pihak. Dengan memanfaatkan berbagai tekhnik khususnya teknik subnetting dan penggunaan hardware yang lebih baik (antara lain switch) maka muncullah konsep Virtual Local Area Network (VLAN) yang diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih baik dibanding Local area Network (LAN).
Virtual LAN
Virtual LAN (VLAN) memberikan suatu metoda yang sangat flexible untuk memanage segment-2 jaringan menggunakan Switch LAN. Jika menggunakan VLAN dalam jaringan-jaringan yang mempunyai Swithes yang saling terhubung, VLAN trunking antar switches diperlukan.
VLAN memberikan suatu flexibilitas managemen dalam membuat Virtual LAN terpisah menjadi segment-segment atau subnet-subnet yang bisa dignakan untuk mendifinisikan lokasi terpisah atau jaringan-jaringan departemental. Penggunaan Virtual LAN dalam suatu jaringan LAN adalah bersifat opsional dan biasanya dipengaruhi oleh kebutuhan2 tertentu yang khusus seperti misalnya alasan keamanan dan pemisahan departemen.
Konsep Virtual LAN
Sebelum memahami Virtual LAN, suatu pengertian khusus mengenai definisi suatu LAN diperlukan. Sebuah LAN meliputi semuapiranti jaringan yang berada pada satu broadcast domain. Suatu broadcast domain meliputi sekelompok piranti jaringan yang terhubung dalam suatu jaringan LAN yang bisa mengirim frame broadcast, dan semua piranti lainnya dalam satu segmen LAN yang sama akan menerima salinan frame broadcast tersebut. jadi bisa dikatakan bahwa suatu jaringan LAN dan suatu broadcast domain pada prinsipnya adalah hal yang sama.
Tanpa VLAN, sebuah Switch akan memperlakukan semua interface pada Switch tersebut berada pada broadcast domain yang sama – dengan kata lain, semua piranti yang terhubung ke Switch berada dalam satu jaringan LAN. Dengan adanya VLAN, sebuah switch bisa mengelompokkan satu atau beberapa interface (baca port) berada pada suatu VLAN sementara interface lainnya berada pada VLAN lainnya. Jadi pada dasarnya, Switch membentuk beberapa broadcast domain. Masing-masing broadcast domain yang dibuat oleh Switch ini disebut virtual LAN.
Dasar VLAN
Satu atau beberapa switch dapat membentuk suatu virtual LAN yang disebut sebuah broadcast domain. Sebuah Virtual LAN dibuat dengan memasukkan beberapa interface (port) kedalam suatu VLAN dan beberapa port lainnya berada pada VLAN lain. Jadi, daripada semua port dari sebuah Switch membentuk satu broadcast domain tunggal, sebuah Switch bisa memecah menjadi beberapa VLAN tergantung kebutuhan dan konfigurasi.

III. Alat dan Bahan
Praktikum kali ini tidak menggunakan alat dan bahan, hanya menggunakan Softwar Cisco Packet Tracer 5.3.

IV. Langkah Praktikum
Praktikum Kali ini akan membuat sebuah simulasi jaringan VLAN, sesuai dengan gambar dibawah ini.

Cisco Packet Tracer 5.3
  • Ambil 6 buah PC dari select device box pada bagian end devices dengan cara di drop(ditarik) lalu tempatkan ke logical workspace seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
  • Lalu ganti nama masing-masing PC menjadi : PC1, PC2, PC3, PC4, PC5, PC6. Caranya klik PC, lalu Klik Config, lalu isi nama di Display Name.
  • Ambil 3 buah Switch dari select device box pada bagian Switches dengan cara di drop(ditarik) lalu tempatkan ke logical workspace seperti terlihat pada gambar dibawah ini
-
Hubungkan 6 PC tadi dengan kabel yang sesuai (kabel Straight) ke masing-masing Switch dengan Ketentuan sebagai berikut :
PC1 FastEthernet à Switch2 FastEthernet0/11
PC2 FastEthernet à Switch2 FastEthernet0/18
PC3 FastEthernet à Switch2 FastEthernet0/6
PC4 FastEthernet à Switch3 FastEthernet0/11
PC5 FastEthernet à Switch3 FastEthernet0/18
PC6 FastEthernet à Switch3 FastEthernet0/6
-
Hubungkan masing-masing Switch dengan kabel yang sesuai (kabel Cross) dengan ketentuan sebagai berikut :
Switch2 FastEthernet0/1 à Switch1 FastEthernet0/1
Switch3 FastEthernet0/3 à Switch1 FastEthernet0/3
-
Klik PC yang ada di logical workspace, lalu set alamat IP tiap-tiap PC dengan ketentuan sebagai berikut :
PC1 : 172.17.10.21 Subnet mask : 255.255.255.0
PC2 : 172.17.20.22 Subnet mask : 255.255.255.0
PC3 : 172.17.30.23 Subnet mask : 255.255.255.0
PC4 : 172.17.10.24 Subnet mask : 255.255.255.0
PC5 : 172.17.20.25 Subnet mask : 255.255.255.0
PC6 : 172.17.30.26 Subnet mask : 255.255.255.0
-
Konfigurasi VLAN pada masing-masing Switch1, Switch2 dan Switch3. Klik Switch – Config – VLAN Database – isi VLAN Number dan VLAN Name sesuai dengan ketentuan berikut :
VLAN Number VLAN Name
10 Faculty
20 Students
30 Guest
99 Management&Native

Pengaturan VLAN pada Switch2 dan Switch3.
  • Klik Switch – Config – FastEthernet0/6 – VLAN 30

  • Klik Switch – Config – FastEthernet0/11 – VLAN 10

  • Klik Switch – Config – FastEthernet0/18 – VLAN 20


Pengaturan Trunk pada Switch.
  • Klik Switch2 – Config – FastEthernet0/1 – Trunk

  • Klik Switch3 – Config – FastEthernet0/3 – Trunk

  • Klik Switch1 – Config – FastEthernet0/1 – Trunk
  • Klik Switch1 – Config – FastEthernet0/3 – Trunk



V. Hasil
Untuk mengecek apakah Simulasi Jaringan VLAN yang tadi sudah kita buat berjalan dengan baik atau tidak dapat dilakukang dengan cara mengirimkan paket ICMP. Ikuti langkah-langkah berikut :

  • Klik Gambar Pesan yang berada disisi kanan aplikasi Packet Tracer, lalu klik PC yang ingin mengirim pesan tersebut. Setelah itu klik PC tujuan dikirimkannya pesan tersebut. Setelah itu klik Simulation dibelakang Realtime.


  • Lalu klik Edit Filters, hapus tanda centang pada Show All/None, lalu centang ICMP. Setelah itu Klik Auto Capture / Play.

  • Lalu lihat disisi kanan bawah aplikai Packet Tracer. Apabila di kotak tersebut tertera status Successful, berarti Simulasi Jaringan VLAN yang tadi dibuat berjalan dengan baik.

Read More... Laporan Praktikum 5

Rabu, 14 Maret 2012

Laporan Praktikum 4

I. Tujuan
  1. Mengenali perangkat lunak jaringan berdasarkan fungsinya
  2. Menggunakan software packet tracer untuk simulasi jaringan sederhana

II. Dasar Teori
Terdapat berbagai macam software yang dapat membantu kita dalam menganalisa ataupun mendisain jaringan komputer. Dalam masa 1 semester praktikum jaringan komputer kali ini kita akan menggunakan 3 jenis tools yang bisa membantu kita dalam kegiatan praktikum.

Packet Tracer
Packet tracer adalah sebuah simulator protocol jaringan yang dikembangkan oleh Cisco System. Paket Tracer dapat mensimulasikan berbagai macam protocol yg digunakan pada jaringan baik secara realtime maupun dengan mode simulasi.




III. LANGKAH PRAKTIKUM

· Membuat Skema 1:

1. Klik gambar end devices (letaknya di pojok kiri bawah) lalu ambil dua buah pc atau laptop dari select device box dengan cara ditarik ke logical workspace.

2. Klik gambar connections (letaknya di pojok kiri bawah) lalu pilih yang “automatically choose connection type” untuk menghubungkan ke 2 buah laptop atau pc tadi.

3. Atur IP address dan subnet masknya dengan cara klik gambar laptop/pc – pilih desktop – IP configuration.


· Membuat Skema 2:

1. Klik gambar end devices (letaknya di pojok kiri bawah) lalu ambil tiga buah pc atau laptop dari select device box dengan cara ditarik ke logical workspace.

2. Klik gambar hubs (letaknya di pojok kiri bawah) lalu ambil satu hub saja, tarik ke logical workspacenya.

3. Klik gambar connections (letaknya di pojok kiri bawah) lalu pilih yang “automatically choose connection type” untuk menghubungkan antara pc / laptop dengan hub.

4. Atur IP address dan subnet masknya dengan cara klik gambar laptop/pc – pilih desktop – IP configuration.

5. Untuk mengirim paket/pesan dapat dilakukan dengan cara, klik gambar pesan “add simple PDU” (letaknya di sisi kanan) kemudian klik pada pc/laptop yang akan mengirim dan menerima pesan tersebut.

6. Klik Simulation Mode (shift +s) – pilih edit filters – centang yang ICMP – klik auto capture/play

· Membuat Skema 3:

1. Klik gambar end devices (letaknya di pojok kiri bawah) lalu ambil 3 buah pc atau laptop dari select device box dengan cara ditarik ke logical workspace.

2. Klik gambar switches ( letaknya di pojok kiri bawah) lalu pilih satu switch saja, tarik ke logical workspacenya.

3. Klik gambar connections (letaknya di pojok kiri bawah) lalu pilih yang “automatically choose connection type” untuk menghubungkan antara pc / laptop dengan switch.

4. Atur IP address dan subnet masknya dengan cara klik gambar laptop/pc – pilih desktop – IP configuration.

5. Untuk mengirim paket/pesan dapat dilakukan dengan cara, klik gambar pesan “add simple PDU” (letaknya di sisi kanan) kemudian klik pada pc/laptop yang akan mengirim dan menerima pesan tersebut.

6. Klik Simulation Mode (shift +s) – pilih edit filters – centang yang ICMP – klik auto capture/play.


· Membuat Skema 4:

1. Klik gambar end devices (letaknya di pojok kiri bawah) lalu ambil 6 buah pc atau laptop dari select device box dengan cara ditarik ke logical workspace.

2. Klik gambar hubs (letaknya di pojok kiri bawah) lalu ambil satu hub saja, tarik ke logical workspacenya.

3. Klik gambar switches ( letaknya di pojok kiri bawah) lalu pilih satu switch saja, tarik ke logical workspacenya.

4. Klik gambar connections (letaknya di pojok kiri bawah) lalu pilih yang “automatically choose connection type” untuk menghubungkan antara pc / laptop dengan switch, pc/laptop dengan hub, switch dan hub.

5. Atur IP address dan subnet masknya dengan cara klik gambar laptop/pc – pilih desktop – IP configuration.

6. Untuk mengirim paket/pesan dapat dilakukan dengan cara, klik gambar pesan “add simple PDU” (letaknya di sisi kanan) kemudian klik pada pc/laptop yang akan mengirim dan menerima pesan tersebut.

7. Klik Simulation Mode (shift +s) – pilih edit filters – centang yang ICMP – klik auto capture/play.

· Membuat Skema 5:

1. Klik gambar end devices (letaknya di pojok kiri bawah) lalu ambil 12 buah pc atau laptop dari select device box dengan cara ditarik ke logical workspace.

2. Klik gambar switches ( letaknya di pojok kiri bawah) lalu ambil 5 switch, tarik ke logical workspacenya.

3. Klik gambar connections (letaknya di pojok kiri bawah) lalu pilih yang “automatically choose connection type” untuk menghubungkan antara pc / laptop dengan switch.

4. Atur IP address dan subnet masknya dengan cara klik gambar laptop/pc – pilih desktop – IP configuration.

5. Untuk mengirim paket/pesan dapat dilakukan dengan cara, klik gambar pesan “add simple PDU” (letaknya di sisi kanan) kemudian klik pada pc/laptop yang akan mengirim dan menerima pesan tersebut.

6. Klik Simulation Mode (shift +s) – pilih edit filters – centang yang ICMP – klik auto capture/play.

· Membuat Skema 6:

1. Klik gambar end devices (letaknya di pojok kiri bawah) lalu ambil 12 buah pc atau laptop dari select device box dengan cara ditarik ke logical workspace.

2. Klik gambar switches ( letaknya di pojok kiri bawah) lalu ambil 5 switch, tarik ke logical workspacenya.

3. Klik gambar connections (letaknya di pojok kiri bawah) lalu pilih yang “automatically choose connection type” untuk menghubungkan antara pc / laptop dengan switch.

4. Atur IP address dan subnet masknya dengan cara klik gambar laptop/pc – pilih desktop – IP configuration.

Ketentuan IP addressnya:
- PC0: 192.168.1.1
- PC1: 192.168.2.1
- PC2: 192.168.3.1
- PC3: 192.168.1.2
- PC4: 192.168.2.2
- PC5: 192.168.3.2
- PC6: 192.168.1.3
- PC7: 192.168.2.3
- PC8: 192.168.3.3
- PC9: 192.168.1.4
- PC10: 192.168.2.4
- PC11: 192.168.3.4

5. Untuk mengirim paket/pesan dapat dilakukan dengan cara, klik gambar pesan “add simple PDU” (letaknya di sisi kanan) kemudian klik pada pc/laptop yang akan mengirim dan menerima pesan tersebut.

6. Klik Simulation Mode (shift +s) – pilih edit filters – centang yang ICMP – klik auto capture/play.



Read More... Laporan Praktikum 4

Jumat, 09 Maret 2012

Laporan Praktikum 3

I. NETWORK ANALYSIS TOOL
I.1 Tujuan
  • Mendeskripsikan fungsi dari Wireshark sebagai salah satu network analysis tool.
  • Melakukan capture dengan Wireshark
I.2 Latar Belakang
Wireshark merupakan salah satu network analysis tool, atau disebut juga dengan protocol analysis tool atau packet sniffer. Wireshark dapat digunakan untuk troubleshooting jaringan, analisis, pengembangan software dan protocol, serta untuk keperluan edukasi. Wireshark merupakan software gratis, sebelumnya, Wireshark dikenal dengan nama Ethereal. Packet sniffer sendiri diartikan sebagai sebuah program atau tool yang memiliki kemampuan untuk ‘mencegat’ dan melakukan pencatatan terhadap traffic data dalam jaringan. Selama terjadi aliran data dalam, packet sniffer dapat menangkap protocol data unit (PDU), melakukan dekoding serta melakukan analisis terhadap isi paket berdasarkan spesifikasi RFC atau spesifikasi - spesifikasi yang lain. Wireshark sebagai salah satu packet sniffer diprogram sedemikian rupa untuk mengenali berbagai macam protokol jaringan. Wireshark mampu menampilkan hasil enkapsulasi dan field yang ada dalam PDU.


I.3 Langkah Kerja
Langkah-langkah menggunakan Wireshark untuk melakukan melakukan capture PDU.
1. Jalankan Wireshark
2. Untuk melakukan capture dengan memilih pilihan yang tersedia, pilih menu Capture > Options akan tampil jendela seperti di bawah ini :

3. Pada jendela Capture Option, pilihlah interface Ethernet yang akan di-capture. Terlihat pada screenshot di atas terdapat 3 buah highlight. Highlight paling atas menunjukkan pilihan untuk melakukan capture pada Promiscuous Mode. Jika pilihan ini diaktifkan, maka Wireshark akan melakukan capture terhadap paket-paket yang ditujukan untuk komputer ini dan paket-paket yang terdeteksi oleh NIC dari komputer-komputer dalam satu segmen jaringan. Highlight kedua menunjukkan pilihan-pilihan untuk mengatur tampilan atau informasi yang akan ditampilkan oleh Wireshark. Jika pilihan hide capture dialog info dinonaktifkan, ketika kita memulai capture, Wireshark akan menampilkan jendela tambahan yang memberikan statistik persentase protokol yang ter-capture sebagai berikut :



Highlight ketiga memberikan pilihan bahwa Wireshark akan menerjemahakan alamat jaringan dalam PDU menjadi nama. Mengaktifkan pilihan ini akan menambah PDU ekstra ke dalam data yang ter-capture. Jendela Wireshark terdiri atas tiga bagian, seperti ditunjukkan pada screenshot berikut :



  • Packet List Pane menampilkan ringkasan dari paket-paket yang tertangkap oleh Wireshark. Memilih salah satu paket yang tampil pada bagian ini akan memperlihatkan detail dari paket tersebut pada dua panel di bawahnya.
  • Packet Detail Pane menampilkan detail dari paket yang dipiliha pada Packet List Pane.
  • Packet Byte Pane menunjukkan isi data dari sebuah paket dalam heksadesimal serta menunjukkan detail dari field yang dipilih pada Packet Detail Pane.
Untuk memulai proses capture, klik pada tombol Start.
4. Buka command prompt dengan cara klik Start > Run... > ketikkan cmd > klik OK. Lakukan ping ke komputer yang lain dengan mengetikkan perintah ping IP Tujuan.
5. Aktivitas ping tersebut akan terekam oleh Wireshark, simpan hasil capture dengan memilih menu File > Save As... pada Wireshark.
6. Kemudian menganalisis hasil capture.


II. APPLICATION LAYER PROTOCOL
II.1 Tujuan
  • Menggunakan Wireshark untuk menangkap PDU
  • Mengamati protokol HTTP sebagai protokol pada Application Layer
II.2 Latar Belakang
Application Layer merupakan layer paling atas, baik pada model OSI, maupun model TCP/IP. Layer ini menyediakan antarmuka antara aplikasi-aplikasi yang kita gunakan, dengan jaringan yang digunakannya untuk melakukan pertukaran informasi. Pada pertukaran informasi antar aplikasi yang berjalan pada host pengirim dan host tujuan digunakan berbagai protokol Application Layer. Protokol pada application layer menentukan bagaimana pesan dipertukarkan antara host pengirim dan tujuan, sintaks dari perintah-perintah kontrol (control command), jenis dan format data yang dipertukarkan, metode yang digunakan untuk mengetahui terjadinya kesalahan dan bagaimana mengatasi kesalahan tersebut, serta bagaimana interaksi dengan layer yang berada di bawahnya. Terdapat banyak protokol untuk apllication layer, antara lain Domain Name Service Protocol (DNS), Hypertext Transfer Protocol (HTTP), Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), Telnet, Filet Transfer Protocol (FTP), dan sebagainya. Pada praktikum ini akan dilakukan analisis terhadap protokol yang sering kita gunakan, yaitu HTTP. Hypertext Transfer Protocol (HTTP), pada awalnya merupakan prokol yang dikembangkan untuk mempublikasikan maupun mengunduh halaman HTML. Saat ini, HTTP yang merupakan protokol pada application layer yang paling sering digunakan juga dimanfaatkan untuk transfer data. HTTP menentukan mendefinisikan protokol dalam melakukan request dan response antar klien dan server. Dengan HTTP, terdapat tiga jenis pesan yang dipertukarkan, yaitu GET, POST, dan PUT. GET digunakan oleh klien untuk melakukan request. POST dan PUT digunakan untuk melakukan upload data ke server.

II.3 Langkah Kerja
1. Jalankan Wireshark dan mulailah capture.
2. Buka web browser yang ada pada komputer
3. Masukkan alamat www.google.com. Setelah halaman www.google.com terbuka, tekanlah tombol Refresh pada web browser.
4. Hentikan capture Wireshark dan simpanlah hasil capture Wireshark tersebut. Tutuplah web browser.
5. Kemudian menganalisis hasil capture.


III. TRANSPORT LAYER PROTOCOL
III.1 Tujuan
  • Mengetahui protokol pada transport layer
  • Mengetahui cara kerja TCP dan mengidentifikasi TCP header menggunakan wireshark dan sesi FTP
III.2 Latar Belakang
Transport Layer memiliki beberapa fungsi. Transport Layer bertugas untuk melakukan identifikasi aplikasi yang saling berkomunikasi dan menjaga komunikasi antara aplikasi dari pengirim ke penerima. Selain itu, layer ini juga memiliki fungsi melakukan pembagian data menjadi bagian-bagian kecil yang disebut sebagai segment serta menggabungkan kembali segment tersebut pada host yang menerima. Dalam TCP/IP Transport Layer digunakan 2 macam protokol, yakni TCP dan UDP. Masing-masing protokol memiliki karakteristik tertentu dan mendukung protokol-protokol pada layer di atasnya. Misalnya TCP mendukung HTTP dan FTP, sementara UDP mendukung DNS dan TFTP. Perbedaan antara kedua protokol tersebut ada pada reliabilitasnya. Untuk menjalanakan tugasnya baik TCP dan UDP menambahkan header pada data yang akan dikirim. Isi header antara kedua protokol tersebut berbeda, sesuai dengan karakteristik masing-masing protokol. Header yang dipasang oleh kedua protokol tersebut dapat iidentifikasi dan dianalisis dengan menggunakan network analyzer tool, salah satunya adalah Wireshark. Header pada protokol
TCP dapat dilihat pada gambar berikut :


Untuk protokol UDP, header yang ditambahkan adalah sebagai berikut :
UDP Datagram
III.3 Langkah Kerja
1. Jalankan program FileZilla yang ada pada komputer.
2. Jalankan Wireshark dan mulai proses capture.
3. Pada jendela program FileZilla, isi bagian Host, Username, Password, dan Port. Kemudian klik pada tombol Quickconnect.
4. Download file labjaringan.html dari FTP server, tunggu hingga terdapat pesan “file transfer successful” pada FileZilla.
5. Hentikan capture Wiershark dan simpan hasil capture tersebut.
6. Kemudian menganalisis hasil capture.
Read More... Laporan Praktikum 3